Orang Indonesia Bukan orang bodoh,dan cuma tergiur oleh hadiah!!!!

Marak banget kuis-kuis gila di TV,,yang minta "reg spasi..... kirim ke .......". Emang,kalo kuis sih setuju-setuju aja,,,tapi,liat deh,apa yang dijadiin kuis.

Pas pertama,ada kuis SMS yang minta sebuah penebakan kata. Pertama - tama sih bikin penasaran,,,( tapi,gw gk sms,kok,,,mahal,,2 rebuu!!!!) tapi,lama-lama,,,,,euh,,,,,bikin enek! Coba,liat deh pertanyaan-pertanyaannya. Ada yang mau bilang,"ngebingungin",gak?

Tampaknya,para pelaksana kuis via sms itu,cuma pengen menarik para pemegang handphone buat mengirim SMS sebanyak-banyaknya,dengan hadiah yang emnggiurkan,serta pertanyaan yang terbilang betapa mudahnya. Tapi,apakah hal tersebut berarti mengisyratkan bahwa kita adalah orang yang hanya tergiur oleh hadiah?

Keuntungan dari kuis SMS

Dari bintang-indonesia.com, gw dapet data tentang perkiraan keuntungan dari kuis SMS tersebut.

"Belakangan, SMS jadi ajang kuis. TPI menggebrak lewat tayangan kuis Karaoke dan kuis Teka Teki TPI (3T). Selain hadir secara reguler saban hari, sewaktu-waktu penyiar kuis Karaoke (Selvi KDI) dan kuis 3T (Sonny Tulung atau Alya Rohali) muncul memberi pertanyaan. Dengan gaya khasnya, Selvi berteriak mengumumkan jumlah uang yang bisa dimenangkan pemirsa. Cara ikutan kedua kuis itu gampang sekali. Cukup ketik “Hepi” atau “3T”, lalu kirim ke-4 digit nomor yang ditunjuk.

Hampir semua kuis SMS yang sekarang tayang memanfaatkan pola itu. Anda tak perlu repot-repot mengirim jawaban. Setelah mengirim kata yang dimaksud, Anda dapat jawaban berupa nomor pin atau ucapan terima kasih telah ikut kuis. Kalau beruntung Anda akan ditelepon buat diminta jawabannya. Pihak TPI tutup mulut soal jumlah SMS yang masuk kedua acara mereka. “Mengenai jumlah SMS yang masuk, saya tidak bisa memberi tahu. Itu rahasia dapur kami,” bilang Sri Budi Santoso, Programming Division Head TPI. Namun demikian, kata sumber Bintang, dalam sebulan ada 8 juta SMS yang masuk hanya ke kuis Karaoke saja.

Angka itu jelas tidak kecil. Acara kuis SMS lain juga diminati banyak orang. Kata Nia Soeroso, produser kuis SMS Goyang Pol (RCTI), dalam sekali tayang, kuisnya dapat 40 ribu SMS. Saat akhir pekan, katanya lagi, jumlahnya berlipat jadi 60-100 ribu SMS. Sementara itu pada Kuis Klop dan Kita Kira-kira di Global TV, kata On Air Promo Manager Global TV Roy Rakhmatullah, dalam sehari dapat 2000 SMS. Sedangkan Kuis Bolam di Lativi dalam semalam dapat 70 ribu SMS. Pada Piala Dunia kemarin, jumlahnya bisa mencapai 180 ribu SMS semalam.

Kuis model begini mengandalkan SMS buat mencari uang. Bagaimana tidak, sekali kirim SMS, pemirsa dipotong 2000 rupiah. Itu angka tarif premium. SMS biasa tarifnya cuma 350 rupiah. Lantas, berapa keuntungan yang didapat dari tarif 2000 rupiah per-SMS itu? Soal ini Bintang menemukan hitungan berbeda. Menurut Roy Suryo, “yang paling diuntungkan itu stasiun teve dan content provider.” Operator seluler, katanya, hanya dapat uang dari tarif SMS biasa, 350 rupiah. Sisanya, dibagi antara teve dan content provider sesuai kesepakatan. Sementara itu, menurut seorang sumber di perusahaan content provider pembagiannya seribu rupiah buat operator seluler. Sisanya, dibagi antara teve dan content provider.

Menurut Roy Suryo, kuis macam ini jadi jualan andalan perusahaan content provider. “Pada dasarnya,mereka bermain di wilayah 3-G, yakni game, gambling, dan girl. Dua yang terakhir, gambling dan girl dilarang pemerintah. Maka, tinggal game yang bisa digenjot. Kuis ini bagian dari game,” jelas Roy. Setahunya, hingga bulan kemarin, tak kurang ada 147 content provider. Jumlah yang banyak itu jadi penanda bisnis ini menguntungkan. Bila ditilik, keuntungan makin berlipat bila stasiun teve dan content provider berada dalam satu kelompok usaha yang sama. Ini yang terjadi pada 3 stasiun teve di bawah bendera MNC (Media Nusantara Citra): RCTI, TPI, dan Global TV. Kuis SMS mereka disponsori harian Seputar Indonesia -- juga satu grup. Sementara itu, untuk kuis di ketiga stasiun teve itu memakai jasa Infokom Elektrindo, content provider di kelompok usaha Bimantara -- induk usaha MNC. Dengan demikian, keuntungan yang diraih dari SMS pemirsa tak lari ke mana-mana.

Selain menangguk untung dari SMS, biaya pembuatan kuis jenis ini tak mahal. Kata Nia dari Kuis Goyang Pol (RCTI), set studio yang dipakai hanya seluas 3 kali 4 meter. Kuisnya cuma melibatkan kru 15 orang. Setiap malam, ia bisa mengeluarkan uang rata-rata 20-30 juta semalam. Bandingkan dengan kuis Who Wants to be a Millionaire (RCTI) yang melibatkan 50 orang kru, hadiah jutaan rupiah, dan biaya pembuatan sampai 50 juta per episode.

Mari berhitung: jika dalam semalam ada 70 ribu SMS, dan seribu rupiah diantaranya untuk stasiun teve dan content provider, tinggal kalikan saja. Hasilnya, dalam semalam mereka dapat uang 70 juta rupiah. Rasanya, jika cuma mengeluarkan 30 juta rupiah buat hadiah saja, uang yang masuk ke pundi-pundi stasiun teve dan content provider masih terbilang cukup. Lagipula, jika dijumlah dengan sebulan angkanya jadi membesar. Begini, jika kuis Karaoke dalam sebulan dapat 8 juta SMS, berarti dalam sebulan itu (jika dikali seribu rupiah) untung yang diraih berjumlah 8 miliar rupiah.

Angka yang tidak kecil, bukan? Semua kuis SMS lewat tengah malam itu sejatinya hanya menggenjot untung dari perolehan SMS. “Lantaran jam tayangnya tengah malam, tentu penontonnya tidak banyak. Makanya, untuk Kuis Iseng-iseng kami tidak ngejar rating,” aku Sri Budi Santoso dari TPI. Hal kurang lebih senada juga dilontarkan Nia dari RCTI. “Rating-nya cuma 0 koma sekian,” katanya. Menurut Nia pula, tayanan jenis ini ditujukan buat orang-orang yang saat itu belum tertidur. “Daripada nonton film begituan, mending kirim SMS. Siapa tahu beruntung,” bilang Nia.

Sementara itu, buat Lativi sendiri kehadiran kuis SMS merupakan jawaban atas protes Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Stasiun teve milik Abdul Latief ini beberapa kali diprotes KPI lantaran menayangkan film-film esek-esek saat tengah malam. “Sekarang sudah tak ada lagi,” kata Sofyan Osing, manajer produksi Lativi. Langkah yang cerdik, tentu saja. Selain tak mengundang protes, bagi stasiun teve acara jenis ini justru mendatangkan uang. Mengandalkan uang dari pengiklan untuk tayangan lewat tengah malam terbilang susah. Di mata pengiklan, pada jam itu jumlah penonton teve sangat sedikit.

Masalahnya, menurut survey versi AGB Nielsen, pada jam itu penonton teve tak lebih berjumlah 500 ribu orang. Artinya, semua stasiun teve yang membuat tayangan kuis SMS mesti saling berebut penonton. Hal ini, kata seorang praktisi kuis itu, membuat kuis SMS bukanlah lahan yang terlalu menggiurkan lagi. “Acara jenis ini belum tentu bisa bertahan lama,” katanya. “Kalau SMS yang masuk sedikit, kami malah bisa merugi.” Yang terus dapat untung itu, katanya, justruacara kontes bakat macam AFI, II, atau KDI. “Acara itu melibatkan emosi penonton. Penonton yang suka dengan satu kotestan pasti bakal kirim SMS terus.” Katanya, dalam sekali Spektakuler Show II SMS yang didapat bisa berjumlah 10 juta. Artinya, jika dirupiahkan (dikalikan seribu rupiah) keuntungannya dalam semalam sekitar 10 miliar rupiah. Jadi, jika memberi uang 5 juta rupiah setiap pekan dan sebuah Suzuki APV (seharga 100 juta rupiah) sebagai hadiah utama, penyelenggara masih lebih untung.

Meski begitu, walau sudah tahu penyelenggara kuis masih lebih untung, minat orang mengirim SMS tak surut. Ratmoyo, 48 tahun, seorang karyawan swasta kerap mengirim SMS buat ikutan kuis. Ia sering kirim SMS ke TPI. “Sekadar iseng-iseng saja,” kata pria yang menjabat national sales manager sebuah produsen susu kalsium ini. Pada satu kuis, kata Moyo, sapaannya, ia bisa kirim9 kali SMS. Kendati sudah kirim banyak SMS, hingga kini Moyo belum sekali pun menang kuis. “Saya tak pernah ditelepon,” katanya. “Nggak pernah nyangkut.” Moyo cuma satu dari jutaan orang yang belum beruntung. Yang kebetulan beruntung memenangkan kuis SMS jumlahnya sedikit sekali"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OST Doraemon - Legend of The Sun King

angan2: Terbentuk Komunitas Blogger Tasikmalaya di Tahun 2008!