"Kamu harus mengerti tentang hal ini,tak akan ada pemenang jika tak ada pecundang" Kutipan itu aku dapatkan saat lawatan sejarah se JABAR,lampung,dan DKI april tahun lalu.Kutipan itu aku dapat dari salah satu peserta yang berasal dari lampung,saat aku membahas siapa kira-kira pemenangnya nanti. Setelah ia mengucapkan kalimat itu,aku tertawa puas. Kutipan menyakitkan tapi sangat dalam menurutku. Dan memang akhirnya aku kalah. Karya tulis yang menghabiskan rupiah demi rupiah,jam demi jam,dan tentu saja kesehatanku yang saat itu sangat tidak fit,sia-sia sudah. Dan kini,akulah yang jadi pembuat keputusan itu. Ya,aku menjadi juri.