Rizki Nugraha And His Updates

Artist: Auliya Sekali lagi ane mikir,"apa bener ini lagi kuliah?". Nemu orang yang lebih gila lagi, dan setiap hari selalu bikin ketawa. Kuliah memang benar2 menyenangkan! Latar belakang pendidikan informatika yang harus bergulat dengan logika dan bahasa alien mungkin bisa jadi penyebab. Ada beberapa kabel syaraf di otak yang putus karena berfikir keras. Hahaha...kidding. Ehm,jadi intinya ane nyaman dengan kuliah disini. Perbedaan pasti ada, tapi untuk dinikmati. 

Entah karena ane suka sama film-film yang orang lain suka ato apa, semua film yang ditunggu itu benar-benar memakan waktu dan kesabaran. Entah apa. Contohnya the lost symbol. Ane udah berusaha buat gak baca dulu novelnya, karena pengen nonton dulu filmnya. Tapi,3 tahun lebih menunggu film itu gak keluar-keluar juga. Banyak yang bilang bakal rilis 2012 ini. Yah, 2012 tinggal berumur 5 bulan lagi. Semoga saja itu terjadi. Begitu pula dengan paranormal activity. Dari tiap sekuel ke sekuel lain harus menunggu 1 tahun. Itu sangat amat membuat mata ngeluh mulu gak sabar pengen nonton.

Tarawih di istiqlal (sumber:republika.com) Lingkungan saya dan tarawih. Selama hampir tiga dasawarsa, pelaksanaan tarawih di daerah saya menganut paham 23 rakaat. 20 tarawih dan 3 witir. Karena ego manusia yang ingin mendapat pahala sebanyak-banyaknya dengan cara secepat-cepatnya,maka tarawih 23 itu super ngebut. 23 rakaat bisa beres dalam satu jam. Peristiwa yang ingin diceritakan Kemarin, pada bulan ramadhan ke-3, ada keluhan dan pemikiran baru bahwa harus ada perubahan dalam sistem tarawih yang ada. Banyak yang berfikir, bahwa 23 rakaat dengan jalan super cepat, sangat tak dinimati bahasa ibadahnya. Apabila diperlambat pun, akan memakan waktu yang lama. Maka, banyak yang usul bahwa salat tarawih menjadi 11 rakaat saja. Singkat cerita,hal itupun "disepakati". Pada malam berikutnya, berjalanlah perubahan besar setelah 30 tahun ada. Namun,ternyata ada jamaah yang tidak berkenan. Dan caranya pun sangat disesalkan. Bukannya berbicara mengeluarkan pendapat di forum

Hari kemaren, kamis, untuk pertama kalinya ane maen-maen sama anak anak CLIC. Ke air panas pula. Pas hawa dingin pula. Pula pula lainnya yang mendukung. Sembilan motor,sebelas personil, datang ke gunung tertinggi di tasikmalaya itu, untuk berendam air panas. ki-ka belakang: Ihsan,Ali, Mufti,Rizki (me). Depan : Rizki (Guh) Okeh,ane emang yang paling kurus,dan ane bangga! Di acara ini,banyak yang ane dapet,salah satunya karakter anak-anak CLIC. Walaupun gak semua, tapi sinyal-sinyal siapa yang bakal bangun ni ekskul udah kecium. Oh dan satu lagi. Ternyata anak anak CLIC yang sekarang kelas 11, baru pada tahu kalo ane lulusan 2011. Buktinya bisa disimak di percakapan ini: Ihsan : Emang aa lulusan kapan? Rizki: Atas mufti, 2011. Ihsan : oh,kirain 80-an.. Sekian,Wassalam. Ihsan, adik kelas 19 angkatan. Mufti,punggungnya hampir bolong ane semprot air panas. Bagas,hanya dia yang lebih dari 1 piring. Tambahan:

Warung yang buka dari jam 4 sore sampe jam 12 malam ini tak akan membuat anda beranjak kurang dari 1 jam,kecuali anda sedang buru-buru atau kenyang. Setelah tengkleng, mungkin citebaks bisa menghadirkan kuliner unik yang jarang orang punya. Tempat Berada persis di samping warnet pl@net di simpang lima. Citebaks memang benar-benar di set untuk para remaja yang suka nongkrong. 4 meja lesehan dan 2 meja panjang berjejer, cukup menampung kira-kira 30 orang. Itu kapasitas di dalam. Sebab, banyak yang rela menggelar alas di trotoar untuk dapat menu citebaks ini. Kebersihan cukup bagus. Tak ada puntung rokok di asbak. Pun, tak ada sampah berserakan. Meja juga tidak lengket ketika pertama kali kita duduk. Di dalam dapur, sampah tidak tercampur, hanya saja masih terlihat menumpuk di dalam dapur. Ada sampah khusus sayuran, cangkang telur, dan sampah jeruk nipis. Toilet dan musholla pun tersedia. Toilet tidak berbau pesing dan kesannya bersih. Hanya saja masih menyatu dengan toilet peg