Dunia lain selain mall dan jalan,serta bangunan tinggi.

SMAN 2 Tasikmalaya memang memberi ane banyak pelajaran hidup Mulai dari seni bermasyarakat,berkonflik,dan lain-hal sebagainya.Namun,yang ane syukuri dari sekian hal,adalah bisa tau daerah lain yang bukan kota!

Selama ini,membuang penat berarti jalan-jalan ke plaza,tempat makan enak di kota Tasik,ato ke warnet buat game ato browsing. Rasanya nikmat aja. Sampe ane masuk smanda. Dari situ ane tau yang namanya daerah panumbangan,singaparna,panjalu, dan sebagainya. Dan ane pikir,itu lebih menyenangkan. Lewbih indah dan benar-benar menghilangkan penat. Ane udah agak-agak penat dengan berjalan-jalan di kota-kota juga kalo lagi pengen fresh. Dan sekarang,ane mau cerita pengalaman super ane.




Hari selasa,tanggal 21 desember 2010 ane reunian kecil barengan anak-anak unbreakable quantum (nama kabinet kepengurusan OSIS 2009/2010). Kita rencana mau berangkat ke rumah deris,di panjalu. Kita naik motor ber-12. Perjalanan ke panjalu ternyata tak semembosankan perjalanan tasik ke bogor. Begitu banyak tanjakan,turunan,jurang,hutan,cuaca dingin,pasar,terminal,hewan-hewan,dan lain sebagainya. Itu benar-benar liburan yang menyenangkan.

Sampailah kita di rumah deris. Habib,adik ane juga,bilang bahwa curug 7 ( curug=air mancur. Curug 7=air mancurnya ada 7) deket dari rumah deris. Tanpa basi-basi ane bilang "Ayo berangkat!". Walopun ada beberapa yang ngeluh,tapi kebanyakannya bersikeras ikut. Semua punya pikiran yang sama ane:kapanlagi kita bisa kesana.

Sampai di komplek wisata curug 7,kita menuju ke curug 1 aja. Main-main beberapa menit disitu,kita pun balik lagi ke rumah deris,buat.....ya....sebut aja membersihkan stok makanan rumah deris.

Waktunya pulang,tapi menyisakan masalah. Habib mau menjemput kakaknya. Seorang yang berangkat bersama habib pun jadi korban. Tapi,ane liat ini kesempatan emas:ane pengen nyoba naek alat transportasi yang katanya luar biasa,elf.

Di luar elf,tapi kecepatannya rock and roll. Tiada yang menduga. Kecepatannya nyampe 100 di daerah yang kiri-kanan tebing semua. Setelah berzikir secara tidak langsung di elf,kita nyampe juga di terminal ciamis. Ane nanya,kenapa kita turun disini. Deris bilang,kita naik lagi bus yang menuju Tasik. Jadi,kita naik bus jurusan Tasik-ciamis.

Di dalam penungguan terminal itu,ane nyeletuk,(Percakapan ini ditranslate dari bahasa sunda gaul. Ane gak mungkin pake bahasa indonesia yang imut ini ke temen laki-laki deket)."Der,ciamis tuh sepi ya?". "Di sebelah sana mah rame!" kata deris sambil nunjun ke arah barat. "Ooh,taman raflesia itu ya?". "Ya...". "Der,kita coba kesana yuk?". "Yuk".

Luar biasa memang,walo kata orang biasa-biasa aja. Ane iri sama orang ciamis yang punya tempat terbuka menyenangkan seperti ini. Juga punya curug yang bisa bikin hati tenang kalo kita lagi mumet. Ya,inilah dunia lain selain mall,jalan,serta bangunan tinggi yang bisa bikin mumet hilang dengan kering dan stagnan. Ane udah gak bisa nikmatin yang kayak gituan sekarang. Ane amat bersyukur bisa masuk ke smandatas,karena bisa memperkenalkan ane ke dunia lain yang lebih menakjubkan yang gak pernah ane telusurin.



.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OST Doraemon - Legend of The Sun King

Siapa eisuke hondo?

QR Code (Kode QR)