Mahasiswa itu, seperti apa?

Tidak setuju BBM naik, berarti tidak berfikir rasional. Itu yang dibilang dosen ppkn ane beberapa waktu lalu. Sulit menerima, tapi akal apa mau dikata. Memang, tidak dinaikkan BBM pun, tak menjamin adanya perubahan yang lebih baik. Dan tentu saja, yang namanya berubah, pasti ada efek samping kan?

Saat saya pulang kuliah, tidur di kasur, dan melihat tugas yang menumpuk, saya jadi tak terbebani dengan urusan ideologis yang harus dimiliki mahasiswa. Saya paham gaung "Mahasiswa harus jadi agent of change!" atau "Mahasiswa harus kritis!". Ya, memang. Agent of change bukanlah abal-abal main rubah saja. Dan menjadi seorang yang kritis, tentu bukan di mulut dan kepalan tangan saja kan? Saya bingung dengan agent of change bila saat kuis, masih saja tengok kanan kiri. Saya bingung dengan agent of change, jika saat kuliah ribut terus. Saya bingung dengan agent of change, yang bisa berantem gara-gara "aku tak suka kamu - begitupun aku". Jujur, saya bingung.

"Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
demi mempersembahkan jiwa dan raga
untuk negeri tercinta" 


Yang turun ke jalan adalah bentuk persembahan jiwa raga untuk negeri? Penggalan lagu hymne mahasiswa indonesia itu, yang paling bikin alis saya mengerut. Dan saya salah satu orang yang beruntung masih hapal hymne itu, karena banyak teman-teman saya sudah lupa. Penggalan itu membuat saya bingung. Jika pundak saya ini diberi beban untuk merubah negeri ini sedemikian baik, bukankah saya harus berfikir dulu cara yang baik?

Jadi, mahsiswa itu seperti apa? 100% kebutuhan saya masih dari orang tua. Dan, saya mahasiswa yang harus gigih mendahulukan kepentingan bangsa. Dan saya putuskan, saya pakai prinsip aa gym:Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang terkecil, dan mulai sekarang juga!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OST Doraemon - Legend of The Sun King

Siapa eisuke hondo?

QR Code (Kode QR)