Adik, Purna dengan penuh wibawa.
![]() |
Ini bukan adegan sadis adik makan hamster, tapi hamster nyamperin adik buat makan sisa-sisa nasi si adik. |
Adalah seorang kucing bernama adik. Adik sudah menjadi bagian dari keluarga kakak ibu saya sejak agustus 2007. Dia dilahirkan dua bersaudara bersama kakaknya yang berjarak 3 jam, hacil (harimau kecil). Sejak kecil dan sejak unyu-unyu nya, adik dan hacil selalu bermain bersama. Sampai suatu saat, hacil mendapat penyakit aneh. Dia mendapat gangguan pencernaan. Setelah ke dokter, penyakitnya belum juga sembuh. Setelah itu, hacil meninggal. Kakak sepupu saya yang menemaninya, sangat sedih. Tapi, bukan kematian hacil yang membuat sedih. Tapi, adik yang terus menunggu di samping hacil yang membuatnya sedih. "Aneh, aneh banget si adik pas waktu itu.." Ujar kakak saya itu.
Kucing paling bergaya masalah pria, tapi sok..
Ketika umur tua, 5-6 tahun, ia adalah raja diraja rumah kami. Ia tak pernah rela memberikan selangkah pun tempat menjejakkan kaki bagi kucing jantan manapun lagi. Dengan jiwa mujahid, dia mengusir siapapun jantan yang mendekati rumah kami, hahaha. Namun, di daerah pagar rumah kami itu, ada kucing betina, sering kami panggil 'emak'. Dia kami istilahkan kucing musafir, karena dia hanya kucing yang minta makan. Nah, lucunya, si emak ini sok juragan juga. Kalo adik keluar rumah habis makan, pasti si emak ini nabok si adik. Dan tau apa reaksi si adik? kabur. Yak sodara-sodara, mujahidin keren yang satu ini KABUR saat si emak mau nabok dia. Dari situ saya jadi paham sendiri. Kalo ada orang yang ngerasa gagah dan suka kasar sama perempuan, kalah jantan tuh ma kucing.
Dan ada satu kucing jantan lagi, namanya si abu. Si abu ini umurnya kita perkiraan 2 tahun lebih muda lah di banding si adik. Tapi si abu ini lebih sangar dan muda di banding adik. Si abu ini, mengincar si emak yang selalu nangkring di depan rumah kita. Otomatis kalo si abu mau "nge-date" emak, harus melewati rintangan gempuran adik yang tak kenal belas kasihan. Namun, tahu apa reaksi si abu saat diserang adik? Ia cuek begitu saja. Kalo ditabok, dia memilih pergi. kalo hanya digertak lewat auman, dia memilih diam. Padahal sudah pasti kalo mereka berantem, si abu yang menang. "Itulah di dunia kucing. Yang muda harus hormat kepada yang tua.." Komentar om saya. Adik ini sering disebut "anaknya"-om saya oleh anak-anaknya sendiri,hahaha.
Masalah makan,dia nomor 1 di keluarga kami.
Adik punya jadwal makan 4 kali sehari. Pertama, ba'da subuh. Ia selalu menunggu om pulang dari masjid ba'da subuh untuk masuk ke rumah dan meminta makan. Otomatis, ia yang pertama kali makan diantara kami. Selanutnya sekitar pukul setengah sembilan pagi. Selanjutnya ketika pembantu kami pulang, adik terlebih dahulu meminta makan. Sehingga, tugas terakhir pembantu kami setiap harinya adalah membuat makan kucing. Selanjutnya, malam hari.
Menu makan pun tidak boleh lebih jelek pun tidak boleh lebih bagus. Ia sudah cocok dengan campuran nasi dan ikan cue. Ia tidak mau diganti dengan teri, dan juga tak mau dengan snack kucing kemasan. Dia sombong sekaligus ndeso. Pokoknya,harus ikan cue.
Dan insting terhadap binatang langganan ikan pun hilang bagi adik. Foti di atas benar-benar nyata. Kakak saya memlihara hamster, dan memberanikan untuk melepas bebas di dalam rumah. Karena tahu, si adik tak pernah dan tak mungkin memakannya. Itu benar-benar terbukti. Suatu hari, saat si adik sedang makan, hamster tiba-tiba muncul. Masuk ke piring dan makan bersama. Alhamdulillah, saya sempat mengabadikan itu.
Dan akhirnya ia adalah kenangan
Memasuki tahun 2014, ia semakin renta. Kerentaannya ditambah susah dengan sikap mujahidnya terhadap kucing lain. Tiga minggu yang lalu, pinggulnya tiba-tiba luka. Kami pun memberi pertolongan pertama. Alhamdulillah sudah agak kering. Namun, hari sabtu kemarin (1/3), kondisi adik tiba-tiba memprihatinkan. Matanya sudah oleng, kakinya lecet luar biasa. Siang itu saya ingat momen itu. Saya akan keluar ke kampus. Ketika akan mengeluarkan motor, adik tiba-tiba menghalangi jalan saya dengan santai. Karena saya tidak terburu-buru dan tahu kondisi adik begitu, saya biarkan menunggu sampai dia pergi. Saya cuma memanggil-manggil dengan harapan ia mau pergi. Akhirnya berhasil..ia mau mendekati saya dan minggir dari jalan motor saya. Pas saat itu, tante saya pulang. Entah kenapa, adik langsung mengeong. Paraau sekali. Saya terhenyak sebentar. Tante saya langsung mendekati si adik. "Adik pengen apa? Ayo sini" Ujar tante saya. Tante saya menyiapkan keset kain dan mengusap-usap adik di luar rumah. Mungkin kalo teman-teman lihat, temen-temen pasti gak nyangka tante saya sebenarnya waktu itu sedang menyayang kucing. Saya pun berangkat.
Akhir-akhir ini, adik kami berikan kardus besar dengan isi lap-lap tebal di pojok rumah. Kami tidak bisa lagi membiarkannya masuk, khawatir najis. Dan adik pun sudah tak bisa lagi kita mandikan. Singkat cerita, saya pulang malam hari. Lewat jendela, tante saya meminta saya melihat, apakah adik ada di dalam kardus. Saya lihat ada, dan pulas dia tertidur.
Minggu pagi, rumah agak muram. Ketika tante saya hendak mengantarkan makan untuk adik, adik tidak ada di temapt. itu hampir tidak mungkin. Adik tak mungkin pergi sebelum sarapan. Tante saya pun panik luar biasa. Hari itu, tante saya bukan terlihat seperti kehilangan seorang kucing lagi. Dia bercerita, "tadi sore tante ngusap-ngusap lagi adik. Tante nangis waktu itu..". makin gak jelas perasaan kita semua. Sampai pukul 14.00, adik belum datang juga. Tante dan adik sepupu saya sudah mencari di sekitar rumah. Belum ketemu juga. Saya pun berangkat ke tangerang untuk PKL.
Sampai pukul 20.30, ketika saya telah di tangerang, saya bertanya kabar si adik. Belum muncul juga.
Sampai akhirnya hari senin, 3 Maret 2014 pukul 8.10, saya mendapat sms dari tante,"Alhamdulillah adik ketemu deket tetangga. Baru saja dikuburkan di lapangan". Kenapa Alhamdulillah? "Kucing itu tak mau kelihatan meninggal sama pemiliknya. Udah dua kali kucing kita yang sudah tua tiba-tiba pergi begitu saja" Ujar Om. Tante saya pun menanggapi, "Kalaupun memang begitu, mayatnya harus ketemu. Harus kita yang kuburin". Dan permintaan itu tercapai.
Komentar