Menghadapi dunia yang ramai

Hasil lukisan crisna kemala, yang mengaduk kata "dunia itu ramai"
"Dunia itu ramai.." adalah quote seseorang yang saya lupa, namun saya sukai benar. Ketika saya ingat -ingat hal itu, semakin terasa keramaian itu. Saat ketika teman bercerita ada masalah, saat ada kegiatan malam, dan saat kejahatan datang. Semua itu membuat hari-hari kita punya cerita. Dan posting ini pun akan bercerita tentang keramaian yang dimaksud.


Sabtu malam tadi, saya, apung, adlan, adi, dan achmad pergi ke angkringan di daerah bantar jati. Dengan berniat refreshing setelah seminggu penuh mati akibat kejenuhan PKL. Ah dasar memang tak ada topik. Yang dibicarakan pastilah menyangkut status jomblo yang terasa bermasalah. Diantara kami berlima, hanya apung yang punya pacar. Saya dan achmad memang sudah lama jomblo. Tinggal dua orang lagi (tak bisa saya sebutkan namanya) yang masih ada noda-noda kenangan dengan mantan di hati. Juga, dengan macam-macam masalahnya dan bentuknya.

Kenapa harus ada yang jomblo? Kenapa harus ada yang galau? Itu semua memang suatu bentuk keramaian hidup. Ketika saya melihat beberapa teman yang bercerita tentang masalah hidupnya, saya berfikir bahwa memang benar manusia itu tak akan lepas dari masalah dan macam-macam pula bagaimana orang tersebut menghadapi masalah itu. Mungkin saya berbeda dengan kebanyakan orang yang lebih memilih tidak menceritakan masalah kepada siapapun. Tapi saya belum tentu benar, pun belum tentu salah. Karena ya perbedaan itu yang membuat saya mengerti betapa ramainya dunia ini.

Setelah itu, kami kembali ke kosan ahmad. Di tengah jalan depan kampus, ternyata ada diploma's got talent. Adlan mengajak untuk berhenti dulu. Saya terserah saja. Akhirnya saya, apug dan adlan menonton hingga pukul sepuluh malam. Adi dan ahmad lebih memilih diam di kosan. Acaranya menarik. Dan talent-talent nya juga unik-unik. Banyak sekali penonton waktu itu. Jujur, itu adalah event diploma pertama yang pernah saya sengajai kunjungi. Ketika saya menonton, saya merenung tentang kampus yang akan saya tinggalkan ini. Kampus ini memang ramai, dimana semua bisa bersatu dalam satu malam. Hanya untuk menghibur diri, melepas penat, mencari kebahagiaan.

Setelah itu, saya memutuskan untuk menginap di kontrakan bima, karena sudah terlalu larut malam. Saat melintas di depan kontrakan, saya melihat bima sedang duduk di luar. "Gw ada cerita.." ujar bima. Saya pun segera masuk ke dalam kontrakan, menyimpan motor, kembali lagi ke luar. Ternyata saat diploma's got talent, di parkir belakang ada percobaan pencurian motor. Alhamdulillah motornya gagal dicuri, akibat si maling terlalu panik saat ketahuan. Di tas yang ditinggalkan pencuri, ternyata terdapat pistol revolver. Ternyata, saat kejadian, bima baru datang untuk menonton. Saat tau kejadian itu, ia langsung pulang kembali.

Pas cerita-cerita itu, datanglah salah satu teman kontrakan bima,-yang saya lupa lagi namanya- membawa makanan luar biasa banyak. Ternyata, ia sambilan di sebuh kafe, dan malam itu kafe sedang ada acara. Banyak makanan yang bisa diambil. Alhamdulillah, saya kenyang dan teman-teman kontrakan lainnya.

Bagaimana? Dunia ini tak mungkin diciptakan untuk membuatmu terasa sendiri. Merenung dan terus bersedih hati. Dunia ini terlalu banyak kisah untuk tak dijalani dan diceritakan.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OST Doraemon - Legend of The Sun King

Siapa eisuke hondo?

QR Code (Kode QR)